ads


Apabila anda memasukkan nama kota Yogyakarta dalam kalender liburan anda maka ada baiknya anda segera  menemukan warung gudeg jogja yang dapat memanjakan lidah anda selama ada di Yogyakarta, karena banyak sekali warung Yogyakarta yang menyediakan nasi gudeg ini namun tidak semuanya mampu menghadirkan keaslian rasa gudeg itu sendiri. Gudeg adalah makanan yang terbuat dari nangka muda yang dimasak menggunakan santan kemudian di masak hingga berjam-jam untuk menghasilkan gudeg dengan rasa yang berkualitas, menurut beberapa mitos yang berkembang semakin lama masakan gudeg disimpan atau di diamkan maka rasa yang dihasilkan pun semakin nikmat, Nais gudeg selalu identik dengan warna coklat kuahnya, ada beberapa masyarakat yang menyebarkan isu bahwa warna coklat itu berasal dari darah ayam namun hal ini langsung bisa dipatahkan setelah diketahui bahwa warna coklat tersebut berasal dari daun jati yang dimasak bersamaan dengan bumbu-bumbu gudeg.
Gudeg Makanan Khas Jogja
Gudeg

Gudeg Jogja memiliki beberapa varian yang semakin menambah citarasa gudeg itu sendiri, berikut 3 varian gudeg Yogyakarta:

1.    Gudeg Kering
Ini adalah masakan gudeg yang disajikan dengan santan yang dibuat mengental, bahan lebihh kental daripada kuah masakan padang, tentu saja varian ini banyak diminati masyarakat yan menyukai santan kental namun tetap enak.

2.    Gudeg Basah
Gudeg Basah ini adalah varian pertama dari gudeg, dimana santan yang diguyurkan ke nasi putih adalah santan encer mirip santan masakan lodo di Jawa Timur.

3.    Gudeg Solo
Ini adalah Gudeg yang warna santen nya putih. 

Masakan ini dijual dengan harga yang bervariasi tergantung makanan tambahan apa yang ingin ditambahkan dalam sepriring nasi gudeng ini, nasi gudeg dijual dari harga mulai Rp 20.000 hingga Rp 100.000. Ada bebeapa daerah di Yogyakarta yang dianggap sebagai sentra Gudeg Jogja dan layak anda kunjungi dalam liburan anda ke Yogyakarta, berikut beberapa daerah tersebut:

1.    Kawasan Wijilan

Di Kawasan ini ada beberapa warung gudeg yang berdiri berjajar, salah seorang pemilik warung di kawasan ini adalah Bu Slamet yang telah membuka warung gudeg nya sejak tahun 1942 kemudian giikuti beberapa warung yang melakukan hal sama, yaitu membuka warung di kawasan ini. Kini tercatat lebih dari sepuluh warung berjajar di sepanjang kawasan ini.

2.    Kawasan Barek

Kawasan Barek lazim disebut sebagai kawasan Mbarek, sama seperti halnya kawasan wijilan. Di kawasan ini berdiri beberapa warung gudeg, menurut cerita warung –warung disini berdiri mulai tahun 1980 kini karena warung semakin banyak diminati pelanggan membuat warung ini buka 24 jam dalam sehari. Yang menarik dari gudegg disini adalah tersedia nya gudeg kendil yaitu masakan gudeg yang dimasukkan ke dalam kendil (Wadah yang terbuat dari tanah liat) biasanya gudeg dalam kendil mampu bertahan hingga 24 jam.

3.    Gudeg Pawon

Gudeg Pawon merupakan salah satu Gudeg Jogja yang memiliki perpaduan rasa manis dan gurih itulah yang membuat gudeg ini memiliki ciri khas dan disukai pelanggannya.

Sebenarnya masih banyak lagi tempat-tempat di Yogyakarta yang menyediakan Gudeg Jogja untuk para pelancong, biasanya setiap warung telah bekerja sama dengan beberapa tukang becak yang mangkal di sekitar daerah-daerah tujuan wisata seperti Malioboro, Kerato, Maupun Alon-Alon, hal ini dilakukan agar pelancong dengan bantuan para tukang becak mudah menemukan warung-warung gudeg miliknya, tentu saja pihak warung akan memberikan bayaran kepada tukang becak yang berhasil mendatangkan satu pelanggan untuknya.

Post a Comment